aku ingin bercerita.
tentang sebuah masa.
dimana masa itu, membuatku terpuruk.
bahkan hingga saat ini.
dan kalau aku diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mengulang semua itu, maka aku memilih untuk menjalani hari-hariku dengan cara lain.
ya.
aku tidak menginginkan firasat itu.
saat ini, aku sangat sangat membenci sebuah anugrah yang Tuhan berikan padaku.
yaitu sebuah firasat, sebuah kepekaan.
terhadap orang lain, atau hal-hal yang bersangkutan dengan orang lain, maupun dengan diriku.
sudah terlalu banyak hal buruk yang terjadi.
terlalu banyak, hingga membuatku membenci anugrah itu saat ini.
Tuhan, bisa kah kau ambil anugrah itu dariku?
aku lebih memilih untuk menjadi seorang yang tidak peka sama sekali, kalau pada nyatanya kepekaan ini hanya membuatku hancur.
dulu, pertama kali aku menyadari bahwa aku memiliki tingkat kepekaan diatas kewajaran adalah sejak aku SMP.
dimana aku bisa menerka dan menebak, hal apa yang akan terjadi kedepannya.
dan benar, semua yang ada di pikiranku menjadi nyata dengan sama persisnya, bahkan hingga hal-hal terkecilnya.
namun saat itu aku masih tidak begitu mengambil pusing.
tetapi semakin hari semua semakin jelas.
bahkan hingga saat aku SMA, semuanya semakin jelas.
ketika aku mendapati firasat buruk itu, untuk pertama kalinya.
aku takut.
aku tidak berani berfikir macam-macam.
maka kuputuskan untuk selalu bersama sahabat-sahabatku, menghabiskan waktuku bercanda dan mengalihkan pikiranku dari hal itu.
hingga perlahan semuany terbukti.
hal buruk itu terjadi.
tepat seperti rasa sakit yang ku rasakan bahkan sejak sebelum semuanya terjadi.
aku menangis.
histeris.
sangat histeris.
menghentakkan kaca besar yang ada di kamarku.
memaki Tuhan.
berkata semua itu tidak adil.
semua itu bagai mimpi buruk untukku.
benar-benar mimpi buruk.
mimpi buruk yang entah sudah yang keberapa kalinya, menjadi kenyataaan.
tapi kemudian perlahan aku terdiam.
dan merenung.
hingga akhirnya perlahan aku bisa menerima semua yang terjadi.
ku jalani hari-hariku dengan hati yang sakit, tapi tetap berusaha untuk berfikiran positif terhadap Tuhanku.
karna dibalik kejadian itu, aku melihat seberkas cahaya dalam hidupku saat itu.
cahaya yang sejak dulu aku inginkan, aku rindukan.
dan cahaya yang mampu membuatku menangis bahagia di saat-saat terburukku sekalipun.
Namun, untuk yang kesekian kalinya lagi-lagi kepekaanku itu menangkap sebuah firasat buruk.
dan kali ini, berhubungan dengan sahabatku.
Ya Tuhan..
ada apa lagi?
dan apa kalian tahu.
salah satu dari sahabatku, ada yang memiliki nasib yang sama denganku.
kami sama-sama memiliki tingkat kepekaan yang jauh lebih tinggi dari orang kebanyakan.
dan anehnya, pada saat itu, kami pun sama-sama merasakan sebuah firasat buruk mengenai hubungan persahabatan kami dengan sahabat-sahabat kami yang lain.
bahkan hal itu mampu membuat dia mengatakan sesuatu yang benar-benar diluar dugaanku
kata-kata yang tidak pernah dia keluarkan bahkan sejak pertama kali kami bersahabat.
kata-kata yang bukan merupakan jati dirinya..
ya, kata-kata itu terdengar ajaib ditelingaku.
tapi kemudian aku hanya tersenyum dan berdoa semoga apa yang sedang kami pikirkan tidak akan benar-benar terjadi.
namun ternyata Tuhan benar-benar baik.
DIA menjadikan semua itu nyata.
DIA menjadikan hari-hari seperti neraka itu ada.
hari-hari yang membuat kami saling berjauhan.
membuatku terus menangis sepanjang hari selama beberapa minggu.
membuat persahabatan kami hancur.
semuanya, terjadi.. persis seperti apa yang telah kami rasakan.
tepat seperti yang telah kami baca.
hingga akhirnya Tuhan lagi-lagi memperlihatkan cahanya-NYA padaku.
pada kami.
setelah semua peristiwa itu.
peristiwa yang membuat kami semakin dekat di hati satu sama lain.
peristiwa yang membuat kami mampu mengutarakan betapa sayangnya kami satu sama lain.
itu benar-benar keajaiban untukku.
tidak pernah aku merasa sebahagia itu pada saat itu.
apa kalian pernah membayangkan..
sahabat kalian, menangis dan memeluk kalian seraya mengucapkan,
ataukah kalian pernah mengalaminya?
ya, itu bukanlah hal-hal yang sering dilakukan oleh sahabat kalian.
dan beruntunglah kalian apabila pernah mengalaminya.
=)
namun, lagi-lagi dan untuk yang kesekian kalinya..
Tuhan memberikanku kepekaan dari hati, dan mataku..
terhadap sesuatu yang bahkan sangat tidak ku mengerti.
aku benar-benar bingung.
aku tidak tahu atas dasar apa semua itu.
aku tidak tahu, kenapa Tuhan memberikanku pendengaran dan penglihatan yang tajam akan hal itu.
semua itu bermula sejak aku kenal dengan dia.
seorang laki-laki yang hingga saat ini selalu mengisi hatiku.
ya, dia lah salah satu alasannya.
dan sejak aku bertemu dengan gadis itu.
tentang sebuah masa.
dimana masa itu, membuatku terpuruk.
bahkan hingga saat ini.
dan kalau aku diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mengulang semua itu, maka aku memilih untuk menjalani hari-hariku dengan cara lain.
ya.
aku tidak menginginkan firasat itu.
saat ini, aku sangat sangat membenci sebuah anugrah yang Tuhan berikan padaku.
yaitu sebuah firasat, sebuah kepekaan.
terhadap orang lain, atau hal-hal yang bersangkutan dengan orang lain, maupun dengan diriku.
sudah terlalu banyak hal buruk yang terjadi.
terlalu banyak, hingga membuatku membenci anugrah itu saat ini.
Tuhan, bisa kah kau ambil anugrah itu dariku?
aku lebih memilih untuk menjadi seorang yang tidak peka sama sekali, kalau pada nyatanya kepekaan ini hanya membuatku hancur.
dulu, pertama kali aku menyadari bahwa aku memiliki tingkat kepekaan diatas kewajaran adalah sejak aku SMP.
dimana aku bisa menerka dan menebak, hal apa yang akan terjadi kedepannya.
dan benar, semua yang ada di pikiranku menjadi nyata dengan sama persisnya, bahkan hingga hal-hal terkecilnya.
namun saat itu aku masih tidak begitu mengambil pusing.
tetapi semakin hari semua semakin jelas.
bahkan hingga saat aku SMA, semuanya semakin jelas.
ketika aku mendapati firasat buruk itu, untuk pertama kalinya.
aku takut.
aku tidak berani berfikir macam-macam.
maka kuputuskan untuk selalu bersama sahabat-sahabatku, menghabiskan waktuku bercanda dan mengalihkan pikiranku dari hal itu.
hingga perlahan semuany terbukti.
hal buruk itu terjadi.
tepat seperti rasa sakit yang ku rasakan bahkan sejak sebelum semuanya terjadi.
aku menangis.
histeris.
sangat histeris.
menghentakkan kaca besar yang ada di kamarku.
memaki Tuhan.
berkata semua itu tidak adil.
kenapa semua itu diberikan padaku kalau pada akhirnya yang kudapat hanya hal-hal terburuk seperti itu?
semua itu bagai mimpi buruk untukku.
benar-benar mimpi buruk.
mimpi buruk yang entah sudah yang keberapa kalinya, menjadi kenyataaan.
tapi kemudian perlahan aku terdiam.
dan merenung.
Tuhan, ini kah caramu untuk memberitahuku dengan perlahan? agar aku dapat bersiap dengan segala macam hal terburuk yang akan menimpaku, agar aku tetap tegar menjalaninya? ini kah caramu melindungiku?
hingga akhirnya perlahan aku bisa menerima semua yang terjadi.
ku jalani hari-hariku dengan hati yang sakit, tapi tetap berusaha untuk berfikiran positif terhadap Tuhanku.
karna dibalik kejadian itu, aku melihat seberkas cahaya dalam hidupku saat itu.
cahaya yang sejak dulu aku inginkan, aku rindukan.
dan cahaya yang mampu membuatku menangis bahagia di saat-saat terburukku sekalipun.
Tuhan, Terima kasih.
Namun, untuk yang kesekian kalinya lagi-lagi kepekaanku itu menangkap sebuah firasat buruk.
dan kali ini, berhubungan dengan sahabatku.
Ya Tuhan..
ada apa lagi?
dan apa kalian tahu.
salah satu dari sahabatku, ada yang memiliki nasib yang sama denganku.
kami sama-sama memiliki tingkat kepekaan yang jauh lebih tinggi dari orang kebanyakan.
dan anehnya, pada saat itu, kami pun sama-sama merasakan sebuah firasat buruk mengenai hubungan persahabatan kami dengan sahabat-sahabat kami yang lain.
bahkan hal itu mampu membuat dia mengatakan sesuatu yang benar-benar diluar dugaanku
kata-kata yang tidak pernah dia keluarkan bahkan sejak pertama kali kami bersahabat.
kata-kata yang bukan merupakan jati dirinya..
klo' suatu saat aku mnjauh, bukan krna aku gg syang kalian, atau krna
aku gg suka dket sma' klian, justru krna aku snang sma klian......
tpi,,,, kdang btuh pngrbanan. dan lgi jujur aku gmpang ngbuat orng gg
suka sma aku. jdi klo' itu trjdai, mdhan sih engga'. aku mw kmu prcya
klo' aku gg prnah ngbnci kalian
ya, kata-kata itu terdengar ajaib ditelingaku.
tapi kemudian aku hanya tersenyum dan berdoa semoga apa yang sedang kami pikirkan tidak akan benar-benar terjadi.
namun ternyata Tuhan benar-benar baik.
DIA menjadikan semua itu nyata.
DIA menjadikan hari-hari seperti neraka itu ada.
hari-hari yang membuat kami saling berjauhan.
membuatku terus menangis sepanjang hari selama beberapa minggu.
membuat persahabatan kami hancur.
semuanya, terjadi.. persis seperti apa yang telah kami rasakan.
tepat seperti yang telah kami baca.
hingga akhirnya Tuhan lagi-lagi memperlihatkan cahanya-NYA padaku.
pada kami.
setelah semua peristiwa itu.
peristiwa yang membuat kami semakin dekat di hati satu sama lain.
peristiwa yang membuat kami mampu mengutarakan betapa sayangnya kami satu sama lain.
itu benar-benar keajaiban untukku.
tidak pernah aku merasa sebahagia itu pada saat itu.
apa kalian pernah membayangkan..
sahabat kalian, menangis dan memeluk kalian seraya mengucapkan,
"Aku sayang kamu. dan aku ga pernah mau orang lain menggantikan posisimu sebagai sahabatku."
ataukah kalian pernah mengalaminya?
ya, itu bukanlah hal-hal yang sering dilakukan oleh sahabat kalian.
dan beruntunglah kalian apabila pernah mengalaminya.
=)
namun, lagi-lagi dan untuk yang kesekian kalinya..
Tuhan memberikanku kepekaan dari hati, dan mataku..
terhadap sesuatu yang bahkan sangat tidak ku mengerti.
aku benar-benar bingung.
aku tidak tahu atas dasar apa semua itu.
aku tidak tahu, kenapa Tuhan memberikanku pendengaran dan penglihatan yang tajam akan hal itu.
semua itu bermula sejak aku kenal dengan dia.
seorang laki-laki yang hingga saat ini selalu mengisi hatiku.
ya, dia lah salah satu alasannya.
dan sejak aku bertemu dengan gadis itu.
~~~ bersambung ~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar