heii heii..
aku ingin berbagi cerita disini.
cerita tentang pengalaman pertamaku, dengan pasien pertamaku.
yaa! PASIEN pertamaku!
aku mempunyai pasien!
meskipun disaat aku masih menjadi mahasiswa kedokteran semester 1 =)
cerita itu berawal dari sini...
Hari itu tepat satu minggu setelah UAS selesai dilaksanakan,
yaitu pada tanggal 26 Januari.
Dan hari itu, BEM Fakultasku mengadakan sebuah acara Bakti Sosial (Baksos) di sebuah desa di Surabaya.
Istimewanya, Bakti Sosial itu diadakan khusus untuk angkatan 2012.
Ya ! angkatanku !
dan apa kalian tahu, tahun ini adalah tahun pertama BEM melaksanakan Bakti Sosial khusus untuk Maba (Oh, jangan bertanya kenapa kami sampai saat ini pun masih dipanggil sebagai Maba alias Mahasiswa Baru).
pesertanya pun terbatas.
hanya yang lebih dulu mendaftar untuk berpartisipasilah yang bisa ikut serta dalam acara Bakti Sosial yang diadakan BEM ini.
Karena biasanya setiap tahun BEM melaksanakan Bakti Sosial khusus untuk angkatan Semester 3 dan Bakti Sosial itu WAJIB diikuti oleh seluruh mahasiswa Semester 3.
Karena *katanya* sertifikat yang didapatkan dari acara itu adalah salah satu PERSYARATAN Yudisium.
dan tentu saja kami TIDAK AKAN bisa YUDISIUM tanpa sertifikat itu. =_=
dan karena itulah, aku menjadi sangat EXCITED banget begitu BEM mengumumkan tentang acara itu.
bagaimana tidak, aku dengar BAKSOS angkatan (semester 3) yang dilakukan tiap tahun itu terkenal HORROR, MENYERAMKAN, dan MENAKUTKAN.
semua kemampuan kami di uji disana.
mulai dari kemampuan Anamnesis.
Diagnosa.
Tensi.
Nadi.
Temperatur.
RR.
bahkan mental kami pun di uji.
kami akan diperlakukan dengan sangat tidak terhormat disana.
di DEPAN pasien pula.
karena disitulah mental kami diuji, apakah kami siap atau tidak menjadi seorang Dokter.
itu lah salah satu alasan kenapa aku SANGAT ingin berpartisipasi dalam acara itu.
selain untuk mengumpulkan pengalaman, aku juga ingin mendapatkan pandangan terlebih dahulu, seperti apa sih Baksos BEM itu.
dan aku juga bisa mengukur sejauh mana batas kemampuanku saat itu, dan apa kelemahan yang masih terdapat padaku.
dan setelah itu, baru aku akan meningkatkan lagi dan meminimalisir kesalahan yang kubuat menjadi sedikit mungkin pada saat Baksos angkatan (Semester 3) nanti.
okay, back to the story.
Pagi itu kami dikumpulkan di Loby kampus, lengkap dengan segala macam peralatan individu maupun kelompok yang HARUS kami bawa.
dan jujur saja, saat itu aku lagi dalam keadaan yang sangat sangat sangat tidak fit.
ya, aku SAKIT.
tepat di hari penting itu.
entah lah, aku sudah merasakannya sejak sehari sebelum acara dimulai.
badanku sunggu tidak enak.
lelah.
tidak nafsu makan.
dan aku, selalu merasa kedinginan, bahkan ketika kakak perempuanku mengeluh "panas banget ya."
malam sebelum hari H pun aku tidak bisa tidur.
padahal kami diharuskan kumpul jam 05.30 WIB. bayangkan, sesubuh itu, tapi aku hingga jam 2 pagi pun masih terjaga.
tidak ngantuk sama sekali.
namun tubuhku serasa abis di lindes truk.
sakit semua.
hingga akhirnya aku tertidur setengah jam kemudian.
namun karna tidurku sama sekali tidak nyaman, aku terbangun 1 jam kemudian.
Hei, ini masih jam 03.30.
masih terlalu cepat untuk bersiap-siap.
masih terlalu subuh untuk mandi.
dan, heii..
kenapa badanku sakit sekali rasanya.
seperti remuk.
dan..
oh tidak, kepalaku terasa berputar begitu aku mencoba untuk duduk.
ada apa dengan kepalaku.
namun setelah itu aku berusaha untuk berdiri, dan meraih air minumku, agar pusing di kepalaku dapat berangsur berkurang.
namun apa yang terjadi ketika aku berdiri?
ya.
seketika perutku seperti dikocok-kocok.
aku mual.
dadaku terasa sesak.
dengan cepat aku langsung mengurungkan niatku untuk minum dan bergegas menuju kamar mandi.
dan ya.
aku muntah.
semua makanan (emang aku ada makan apa?)
dan air yang awalnya ada di dalam perutku memberontak minta dikeluarkan.
aku muntah hingga tenggorokanku terasa sangat perih.
sakit.
dan hal itu berhasil membuat air mataku menetes.
Ya Allah, ada apa denganku. kenapa harus di hari penting ini?
begitulah pikirku pada saat itu.
bagaimana tidak, hari yang sangat-sangat aku tunggu, kenapa dihari itu aku harus sakit?
tapi cepat-cepat aku menghilangkan pikiran-pikiran jelek itu.
tidak.
aku tidak sakit.
sama sekali tidak sakit.
aku tidak apa-apa.
aku baik-baik saja.
=)
setelah jam menunjukkan pukul setengah 6, aku kemudian bergegas mendatangi kamar teman satu kosku, yang juga mengikuti Baksos sama sepertiku, Dewi.
kami lalu segera berangkat ke kampus sambil berjalan kaki.
ya, karena selain kampus sangat dekat dengan kosku. juga karna sesampai disana kami akan bepergian dengan bus kota.
well, sesampainya di bus, aku sengaja mencari tempat duduk paling depan dan dekat jendela.
karna aku paling tidak bisa duduk di tengah maupun di belakang dan jauh dari jendela dalam keadaan dan kondisi seperti itu.
ya, aku hanya ingin meminimalisir kemungkinan-kemungkinan terjelek yang akan terjadi.
dan yaa, setelah hampir 1 jam perjalanan, kami sampai di sebuah desa di Surabaya.
heran karena di kota besar suraba ternyata masih memiliki desa?
ya, awalny aku juga heran. tapi ketika sampai disana, sungguh aku sangat menyukai suasananya.
hamparan ladang sawah yang luas, pepohonan yang masih rindang di mana-mana, dan suasana perkampungan yang mengingatkanku akan masa kecilku..
kata-kata itu, kata-kata sederhana itu, mampu membuat luluh hatiku.
kebahagiaan seorang pasien yang ditangani adalah suntikkan semangat bagi seorang dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar