tarik-ulur-tarik-ulur.
awalnya aku cuma dengar ttg 'tarik-ulur' ini dari seseorang yang aku kenal, dan aku cuma bisa membayangkan bagaimana keadaannya saat di 'tarik-ulur'. saat itu aku g bener2 ngerti gimana rasa di gituin. tapi sekarang aku ngerti. setelah DIA menarik-ulur aku dengan sesukanya. dan aku benar2 g bisa berbuat apa2 selain pasrah dan terus berada dalam 'permainannya'.
awalnya, aku sangat sangat dan sangat menikmati keadaanku ini. aku bahkan selalu tersenyum hanya dengan membayangkannya. tapi, entah karena apa, disaat aku benar2 merasa bahwa dia adalah 'dia' dan disaat aku benar2 sayang sama dia, tiba2 saja DIA memperlihatkan suatu KENYATAAN yang ga bisa aku hindarin. KENYATAAN yang menyuruhku untuk melupakan dia, yang menyuruhku untuk menyerah mengharapkan dia. dan aku pun melaksanakannya. aku berusaha melupakan dia, meskipun semalam suntuk aku ga berhenti menangis hanya karena MELIHAT kenyataan.
dan, disaat aku ga nangis lagi, disaat aku bisa tersenyum meskipun aku melihat kenyataan itu, DIA kembali memperlihatkan sesuatu yang MENYURUHku untuk terus menyayanginya, yang menyuruhku untuk terus mengharapkannya, menyuruhku untuk tidak melupakannya. dan aku melaksanakannya. aku kembali ke seharianku yang selalu tersenyum meskipun hanya melihatnya melintas didepanku. meskipun aku masih menyimpan luka akan kenyataan itu, tapi aku g bisa untuk g tersenyum saat melihatnya.
tapi, disaat aku menikmati keadaanku itu. keadaan dimana aku bisa dengan tanpa beban menyayanginya, meskipun hatiku luka saat mengingat kembali kenyataan itu, DIA lagi2 memperlihatkan kenyataan lain yang menyuruhku untuk mencari orang lain untuk ku sayangi. DIA memperlihatkan suatu keadaan dimana dia bukanlah orang yang pantas untukku. tapi kali ini aku tidak langsung melaksanakannya. aku berpikir. berpikir. dan berpikir. benar2 pikiran yang memakan waktu.
hingga akhirnya, aku hanya bisa menghela nafas, dan berusaha untuk tetap menyimpan perasaan ini. untuk terus menyayangi dia. untuk terus melihat dia, meskipun aku tau, ada sebuah kenyataan yang *mungkin* bisa mbuat aku kembali menyerah. tapi saat ini aku benar2 g ingin menyerah. aku sudah siap untuk menerima kenyataan lagi. yang lebih parah sekalipun.
aku sudah bertekad untuk tetap bertahan. karena ada seseorang yang mengajariku untuk tetap bertahan, meskipun dalam keadaanku yang terburuk/terparah sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar